Pasar loak atau istilah trennya saat ini adalah thrift shop. Saat ini sedang viral di kalangan masyarakat di Indonesia. Mereka memasarkan baju-baju bekas yang sudah mereka "perbarui" kembali.
Tren ini sudah mulai dijadikan budaya populer di masyarakat. Karena selain harga yang ditawarkan murah, barang-barangnya juga masih layak pakai.
Lalu apakah thrift shopping ini bisa dibilang sebagai upaya kita untuk mengurangi limbah fashion?
Fast fashion sendiri adalah istilah memproduksi pakaian/fashion yang silih berganti dalam waktu yang singkat, bahan yang kurang bagus, sehingga cepat rusak. Bisa juga karena produk yang tren mengikuti musim, sehingga supaya tidak ketinggalan jaman, harus segera dibuat produk baru.
Hal ini menyebabkan sampah fashion yang sangat banyak. Bahkan ikut menyumbang 10% perubahan iklim di bumi.
1. Mengurangi limbah
Tren fashion yang berganti secara cepat menyebabkan banyak sampah. Sehingga daripada membeli baru, beberapa orang lebih memilih membeli baju bekas yang masih berkualitas.
2. Mengurangi polusi air dan udara
Dalama pembuatan baju dan bermacam-macam jenis fashion. Pabrik banyak menggunkanan pewarna kimia, dan bahan-bahan kimia lainnya. Walaupun sudah dilakukan pemrosesan limbah B3, tetap saja sebagaian sisa terbuang ke sungai dan udaara. Dengan adanya thrift shopping ini, kita dapat membantu mengurangi demand fast fashion.
Post a Comment